Jumat, 28 Juni 2019

Terakhir mungkin?

Malam ini aku kembali menemukan sebuah fakta dan kabar bahwa dirinya membawa wanita untuk dikenalkan kepada orangtuanya🙃.
Aku cemburu? Tentu tidak. Mengapa? Entahlah rasaku semakin hari semakin biasa saja melihat kedekatan mereka. Aku percaya dan yakin bahwa dibalik semuanya Allah sedang menguji dan Allah yakin bahwa aku mampu., 😊
Tak usah khawatir, aku baik-baik saja. Hanya tak menyangka bisa secepat itu.
Kini aku yakin bahwa keputusanku memang lah benar. Aku sudah ikhlas dia dengan wanita lain.
Aku memang menyayanginya bahkan mungkin mencintainya tapi aku sadar cintaku saja tidak cukup untuk kita berdua. Dan kini aku mundur. Berbalok arah bukan karena benci dan tak ingin menemuimu. Hanya saja stiap kali melihatmu sama seperti melihat luka yang aku rasa.
Semoga bahagia. 😊

Kamis, 27 Juni 2019

Finish

Rasanya malam ini sangat menyakitkan. 🙃 Entahlah, melihat status whatsappmu yang menampilkan foto kau dengannya saat itu seakan menyadarkanku bahwa ia kamu adalah lelaki yang paling menyakitkan yang pernah ku kenal. Aneh😂😂
Aku masih saja mencari tahu tentangmu dan dia. Tapi tenang saja, ku pastikan malam ini terakhir aku bersikap bodoh dengan mencari tahu tentangmu.
Nomormu dan dia sudah ku hapus. Bukan karena aku kalah hanya saja aku malas bertengkar dengan hatiku sendiri.
Terimakasih luka nya😍🙃

Selasa, 25 Juni 2019

Trauma

Hai, apa kabar? 😊
Sudah lama tak jumpa 😁
Kamu tahu? Sebenarnya aku rindu, sangat 🙃
Namun, rinduku tak ingin bertemu. Hahaaaa aneh bukan? Bukankah obat rindu hanya sebuah pertemuan? Tapi aku malah memilih untuk kita tidak bertemu.
Apa kamu tahu mengapa aku memilih untuk tidak bertemu denganmu?
Entahlah, setiap kali melihat dirimu, aku seperti melihat luka, luka dihati yang udah kamu kasih. 🙃
Sungguh, aku sangat enggan untuk sekedar bertemu denganmu. Aku udah nggak mau ketemu lagi bukan karena aku benci, bukan. Tapi, karena hati aku rasanya sakit, aku seperti liat luka yang udah kamu kasih. Apalagi liat kamu baik-baik tanpa aku☺️ rasanya sakit banget.
Ada yang lebih menyakitkan dari itu. Dulu senyummu adalah hal yang paling aku suka, hmmm manis😊 tapi kini melihatmu tersenyum rasanya sangat menyakitkan. Mungkin karena kini kau tersenyum diatas segala rasa sakit yang aku rasa, kamu tersenyum karena dia. Itu menyakitkan 😂😂.
Aku trauma untuk bertemu denganmu lagi.
Kini aku sangat tak suka dengan yang namanya pertemuan. Bertemu denganmu misalnya. ☺️

Sabtu, 22 Juni 2019

Kesadaran yang terlambat

Dear Hamba Allah.
          Mungkin aku adalah wanita yang paling tak tahu diri. Wanita yang slalu mengganggumu, padahal aku tahu kehadiranku tak pernah kau harapkan. 
Maaf .... jika saat itu aku tak percaya akan perasaanmu kepadaku saat kau katakan bahwa kau menyayangiku, aku slalu menganggap ucapanmu hanyalah gurauan bukan karena tak mempercayaimu. Tapi, aku hanya terlalu berharap kepadamu yang belum pasti hatinya untuk siapa. Aku hanya tidak percaya diri, tak mungkin lelaki sepertimu menyukai wanita konyol sepertiku, aku bukanlah wanita yang masuk kedalam kriteria wanita idamanmu. Aku hanyalah wanita yang mempunyai banyak kekurangan, wanita yang kosong, tak cantik, pendek, dan masih banyak lagi. Aku tak tahu diri, meninggalkan dan lebih memilih bersama dengan yang lain. Bukan tak ingin denganmu, hanya saja aku terlambat menyadari perasaanmu. Kini, ku simpulkan bahwa terlambat memahami membuat aku kehilangan seseorang yang amat aku cintai. Yaitu kamu.

Harapan yang bodoh

        Bodohnya, aku masih saja mencari tahu tentangmu dan dia, padahal status whatappsmu dan dia sudah aku bisukan tapi dengan kebodohanku, aku masih mencari tahu. Bodoh! aku menyakiti diriku sendiri, membuka luka yang belum kering. Padahal aku tahu betul, bahwa kau slalu memulai untuk mengirimkan pesan yang berisi sebuah perhatian. Dia membalasnya? tentu saja. Setiap hari kau dan dia berbalas pesan. Aku tahu kau sedang memperjuangkannya dan dia memberimu harapan. Lalu, apalagi yang ku cari? peluang untuk kau dan dia bersama-sama semakin terlihat jelas. Dan disini aku yang tersakiti. Bodoh! Aku tak tahu diri, masih saja berdiri dibelakangmu, berharap kau melihatku.

Menepis Rasa Rindu

          Malam ini rasanya sangat sulit untukku memejamkan mata, padahal rasa ngantuk kian menghampiri. Namun, disisi lain bayangmu slalu hadir dan sangat mengganggu.Entah mengapa, aku ingin tahu sejauh apa kau dengannya saat ini? Apakah benar sudah sejauh itu? Atau itu hanya pikiranku saja? ahhh bodoh! aku masih saja memikirkan hal itu. Hal yang selalu membuat dadaku sesak, seolah tak bisa bernafas dan mati rasa. Jujur, aku sangat sakit melihat kedekatan kau dengan dia. Aku cemburu? Hahahaaa tentu saja. Sengaja rasa ini ku simpan karena tak ingin mengganggu kebahagiaanmu lagi. aku sadar siapa aku saat ini?  mungkin hadirku tak pernah berarti untukmu. Bahkan untuk menyapamu saja, rasanya tidak perlu :`(. Sakit Ya, padahal dulu kau adalah laki-laki yang slalu aku banggakan didepan temanku, laki-laki yang amat aku cintai. Lelaki yang amat manis, lembut, dan perhatian. Namun, lihat sekarang kau sangat berbeda, kau kasar, kau acuh, dan kau jahat. Padahal dulu kita pernah sedekat kulit dengan daging. Namun, kini sikapmu semakin berbeda. sikapmu yang sekarang seolah menyadarkanku bahwa aku memang bukan wanita yang pantas berada disisimu, rasanya aku harus berjalan mundur.
            Hmmmm, tenang saja :) aku bahkan sudah ikhlas melihat kau bahagia bersamanya diatas segala penderitaanku. Aku hanya ingin melihatmu baik-baik saja, seharusnya aku bahagia melihatmu tersenyum tapi saat ini senyummu adalah luka untukku. Apa karena senyummu untuk dia dan bukan untukku lagi? Bodoh! aku masih saja berharap kepadamu yang sudah jelas-jelas meninggalkanku dan lebih memilih dia. Aku terima keputusanmu yang lebih memilih mencintai dari pada dicintai oleh wanita yang bodoh sepertiku.
          Kau tahu? perlakuanmu kemarin sangatlah mengecewakan! sungguh aku hancur sehancur hancurnya. Jujur, aku sangat ingin membencimu. Namun, semakin ku berusaha untuk membencimu hati slalu saja menolak. Aku teramat mencintaimu. Aku hanya ingin membuatmu sadar bahwa setia itu ada, tulus itu tanpa balasan. Seandainya, malam ini Tuhan mengabulkan do'aku . Aku ingin hilang ingatan, tidak ingat kenangan bersamamu, tidak menyayangimu, dan tidak ingin bertemu denganmu lagi.